Minggu, 20 Mei 2012



PERLAKUAN AKUNTANSI UNTUK INVESTASI 
JANGKA PANJANG DALAM OBLIGASI

       Investasi adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accreation of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalti, deviden, dan uang sewa), untuk apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan.


       Dilihat dari segi waktu (lamanya), investasi dapat diklasifikasikan menjadi dua golongan, yaitu Investasi Lancar dan Investasi Jangka Panjang. Golongan pertama, investasi lancar yaitu investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki selama setahun atau kurang. Sedangkan investasi jangka panjang adalah investasi selain investasi lancar. Dapat dikatakan investasi jangka panjang merupakan bagian dari aktiva perusahaan yang ditanamkan dalam bentuk tertentu dalam waktu lebih dari satu tahun, dan dimaksudkan untuk mencari keuntungan/menambah kekayaan atau untuk tujuan lainnya. Perusahaan melakukan investasi jangka panjang tentunya didasarkan pada tujuan tertentu yang kemungkinan berbeda dengan perusahaan lain, salah satu tujuan investasi adalah untuk mencari keuntungan. Secara umum tujuan investasi memang mencari untung, tetapi bagi perusahaan tertentu kemungkinan ada tujuan utama yang lain selain untuk mencari untung.
       Beberapa perusahaan melakukan investasi sebagai cara untuk menempatkan kelebihan dana dan beberapa perusahaan lain melakukan perdagangan investasi, untuk mempererat hubungan bisnis atau memperoleh suatu keuntungan perdagangan. Investasi jangka panjang dapat dilakukan perusahaan dalam bentuk obligasi atau saham. Mengenai pembahasan selanjutnya pada tugas ini akan fokus menjelaskan “Perlakuan Akuntansi Untuk Investasi Jangka Panjang dalam Obliga
A.    Pengertian Obligasi
       Obligasi (Bonds) merupakan salah satu jenis surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi pinjaman (investor) dan yang diberi pinjaman (emiten). Kontrak yang tertulis dalam obligasi berisi janji tertulis dari emiten untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada investor, pada waktu tertentu di masa yang akan datang (yaitu antara 5 sampai 10 tahun) dan juga membayar imbalan bunga dengan jumlah tertentu pada setiap waktu tertentu. Investasi jangka panjang dalam obligasi memberikan jaminan yang pasti atas penerimaan bunga selama kurun waktu tertentu. Bila tingkat bunga di pasaran menurun, tingkat bunga obligasi tidak berubah karena tingkat bunganya sudah ditetapkan dalam perjanjian awal. Di lain pihak, investasi jangka panjang dalam saham akan memberikan penghasilan yang lebih tinggi daripada tingkat bunga obligasi, apabila perusahaan mendapat keuntungan yang tinggi dan sebaliknya.
  Keunggulan Obligasi
Obligasi merupakan salah satu alternatif investasi jangka panjang di pasar modal diminati oleh para investor. Ada 4 (empat) keunggulan dari obligasi, yaitu:
1.      Obligasi menghasilkan bunga dalam jumlah tertentu secara reguler.
2.      Obligasi kurang beresiko, karena ada janji dari emiten untuk membayar
            kembali pinjaman obligasi seutuhnya.
3.      Obligasi memiliki jatuh tempo yang telah ditentukan, ketika obligasi habis
masanya maka pinjaman obligasi harus dibayar penuh sebesar nilai nominalnya.
Pembelian Obligasi
       Pembelian obligasi dicatat sebesar harga perolehannya, yaitu harga beli ditambah biaya komisi dan PPN. Apabila obligasi diperoleh dengan cara pertukaran dengan aktiva selain kas, maka harga perolehan sebesar harga pasar aktiva yang diserahkan. Obligasi yang dibeli tidak bertepatan pada hari pembayaran bunga, maka pembeli harus membayar bunga sejak pembayaran bunga terakhir sampai dengan terjadinya pembelian. Bunga obligasi ini tidak termasuk harga perolehan atau harga pokok obligasi, maka pencatatannya harus dipisahkan dari harga perolehan.

Soal 1 :
Pada 1 Desember 2001, PT Marlin, Depok membeli obligasi PT. Tami sebanyak 500 lembar, nominal @ Rp. 1000.000,00. Bunga obligasi 12% dibayar setiap tanggal 1 Mei dan 1 Nopember. Kurs beli 100, biaya komisi 1% dari nilai transaksi dan PPN 1% dari nilai komisi.
Perhitungan harga perolehan:
Keterangan                                                                                     Nilai Uang (Rp)
 


Transaksi beli                                  500x1000.000x100%                   500.000.000
Komisi 1% x nilai trans.                                 5.000.000                      
PPN 10 % dari komisi                                        500.000
Total biaya transaksi beli                                                                         5.500.000           
Total pembelian                                                                                    505.500.000
Bunga berjalan 1/11-1/12               1/12 x 500.000.000 x12%                 5.000.000
Total Pembayaran                                                                                510.500.000

Catatan:
Bunga berjalan 1 Nop sampai 1 Des 2007 merupakan pembayaran bunga berjalan sebesar Rp. 5.000.000,00. Jumlah ini akan mengurangipendapatan bunga yang akan diterima pada 1 Mei 2008. Ada dua pendekatan untuk pencatatan bunga berjalan tersebut, yaitu: Bunga berjalan dicatat sebagai Pendapatan Bunga yang didebet, atau Bunga berjalan dicatat sebagai Piutang Pendapatan Bunga yang didebet.
     Pencatatan oleh PT Marlin, bunga berjalan sebagai pendapatan bunga yang didebet:
Tgl
No. Bukti
Ket.
Ref.
D
K
2007



Rp.
Rp.
Des 1

Investasi jangka
panjang –
Saham PT.
M

505.500.000



Pendapatan
Bunga

5.000.000



    Kas


510.500.000
Pada 1 Mei 2008 penerimaan bunga obligasi sebesar Rp.30.000.000,00 (6/12 x 500.000.000 x 12%) akan dijurnal sebagai berikut:
Tgl.
No. Bukti
Ket.
Ref.
D
K
2008



Rp.
Rp.
Des 1

Kas

30.000.000



Pendapatan
Bunga


30.000.000
2      Pencatatan oleh PT Marlin, bunga berjalan sebagai piutang pendapatan bunga yang didebet:
Tgl
No. Bukti
Ket.
Ref.
D
K
2008



Rp.
Rp.
Des 1

Investasi
jangka panjang Saham PT M

505.500.000



Piutang
Pendapatan
Bunga

  5.000.000



    Kas


510.500.000
Pada 1 Mei 2008 penerimaan bunga obligasi sebesar Rp.30.000.000,- (6/12x500.000.000x12%) akan dijurnal sebagai berikut :
Tgl
No. Bukti
Ket.
Ref.
D
K
2008





Des 1

Kas

30.000.000



Piutang
Pendapatan
Bunga


5.000.000


    Pendapatan
    Bunga


25.000.000

Kesimpulan
       Dilihat dari segi waktu (lamanya), investasi dapat diklasifikasikan menjadi dua golongan, yaitu Investasi Lancar dan Investasi Jangka Panjang. Investasi lancar yaitu investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki selama setahun atau kurang. Sedang investasi jangka panjang adalah investasi selain investasi lancar. Obligasi merupakan salah satu jenis surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi pinjaman dan yang diberi pinjaman.         
       Ada empat keunggulan obligasi (1) Obligasi menghasilkan bunga dalam jumlah tertentu secara reguler, (2) Obligasi kurang beresiko, karena ada janji dari emiten untuk membayar kembali pinjaman obligasi seutuhnya, (3) Obligasi memiliki jatuh tempo yang telah ditentukan, ketika obligasi habis masanya maka pinjaman obligasi harus dibayar penuh sebesar nilai nominalnya, (4) Tingkat bunga obligasi bersifat kompetetif, dalam artian tidak kalah jika dibandingkan dengan tingkat suku bunga perbankan yang berlaku. Dengan adanya tambahan referensi ini dimaksudkan agar dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan di bidang akuntansi terutama yang berkaitan dengan pembelian obligasi. Kemudian selanjutnya hasil tersebut dapat dijadikan sebagai penentu pemenuhan standard kompetensi tertentu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar